Sibolangit, Metro24sumut.com | Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan tentunya sangat diharapkan memiliki fasilitas baik guna menunjang kenyamanan bagi siswa untuk menempuh pendidikan. Namun, tak jarang keadaan sekolah kurang memadai untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
Demikian hal tersebut dikatakan Dra. Yetti Defrina Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bersama Rakyat (GEBER) Sumatera Utara, Senin (13/6-2022) siang di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 105310 Desa Sayum Gugung Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang – Sumatera Utara.
Selanjutnya menurut Dra. Yetti Defrina, salah satu contohnya adalah sekolah SD Negeri 105310 di Desa Sayum Gugung Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut, dimana sekolah luput dari pantauan dan agak jauh dari pemukiman penduduk sehingga kondisinya sangat memprihatinkan.
“Lihatlah, atap tepi gedungnya (kanopi) rusak parah, hampir jatuh atap dan brotinya yang terlihat seperti lapuk namun sepertinya belum ada upaya perbaikan dari pihak sekolah dan sangat dikhawatirkan keadaan ini mengancam keselamatan jiwa jika jatuh dan menimpa anak didik,” ketus Ketua LSM GEBER Sumut.
Selanjutnya menurut pemerhati pendidikan tersebut, bukan itu saja, sebagian besar jendela bagian belakang tanpa kaca nako dan di dalam ruangannya juga seperti tidak terurus dimana pembatas yang terbuat dari papan ada yang berlobang sehingga murid dari kelas lain bisa saling bergantian masuk melalui lobang ini.
Informasi yang dihimpun awak media ini dari warga sekitar menyebutkan, kondisi sekolah itu sudah berlangsung lama namun sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda perbaikan.
”Kalau itu kam bilang sudah lama itu, tapi begitulah, dibiarkan saja, kalau jatuh broti itu dan menimpa anak sekolah, bagaimana, bisa bahaya, matipun mau, mana bisa begitu, macam mananya sekolah ini, kami pikir, tolong bilangkanlah sama bupatilah, biar dibetulin,” ucap seorang ibu setengah baya yang mengaku salah seorang anaknya sekolah di tempat ini dan meminta agar namanya jangan dipublikasikan di media.
Sementara itu, KUPT Pendidikan Lecamatan Sibolangit Sadarta Sembiring yang dihubungi awak media guna konfirmasi berdalil keadaan sekolah seperti itu karena bencana alam.
“Sudah saya hubungi kepala sekolahnya, katanya itu karena pohon tumbang mengenai atap sekolah, sudah saya laporkan sama dinas tapi belum diperbaiki juga sampai sekarang,” ucapnya memalui sambungan whats app.
Senada dengan Sadarta, kepala sekolah SD Negeri Nomor 105310 Juniati Ginting yang dihubungi awak media juga mengatakan hal yang hampir sama. Ketika disinggung salah satu item penggunaan dana BOS adalah perawatan sekolah kepsek ini berdalil muridnya hanya sedikit.
“Cuma 53 orangnya murid kita, cemanalah membetulkan itu, gak cukup, sudah kita bilang sama dinas pendidikan tapi belum ada yang datang membetulkan, tidak kami pakai laginya gedung itu, Karena siswanya udah belajar disebelahnya,” ucapnya seakan membela diri.
Juniati Ginting tidak membantah kalau anak didiknya juga bermain atau melewati kanopi kayu yang hampir roboh tersebut. Karena anak muridnya semua diawasi,, katanya.
Lebih lanjut djelaskan Dra. Yetti Defrina seharusnya, keselamatan anak didik diutamakan dan sesuai dengan peraturan menteri Pendidikan Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar (SD). Terus terang saya katakan bahwa SD Negeri Nomor 105310 belu memadai.
“Seyogianya, meskipun dana BOS yang diterima sedikit seharusnya ada upaya perbaikan walau sedikit paling tidak untuk menjaga keselamatan anak didik harus diutamakan,” ujar Dra. Yetti Defrina.
Menurutnya, patut diduga kepala sekolah ini tidak menggunakan dana BOS yang diterima sesuai dengan juklak dan juknisnya namun disinyalir juga digunakan untuk kepentingam pribadi. Hal pembiaran ini juga terjadi karena mungkin kurangnya pengawasan dari Korcam Pendidikan Kecamatan Sibolangit.
Dra Yetti Defrina sangat menyesalkan atas kurangnya perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang terkait sekolah-sekolah di wilayahnya.
“Fungsi pengawasan Dinas Pendidikandi Kabupaten Deli Serdang kurang maksimal, setiap kecamatan sudah ada korcam dan pengawasnya masing-masing, nah kalau sudah begini, apa fungsi mereka selama ini, saya minta Kadis Pendidikan Kabupaten Deli Serdang mengevaluasi korcam, pengawas maupun kepala sekolah, jika mereka tidak sanggup, diganti saja?,” ucapnya tegas (Dodi)