Humbahas, metro24sumut.com | Petani Food Estate (FE) panen kentang di lahan FE desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Selasa (7/3).
Panen yang dilakukan dilahan milik Haposan Siregar dari kelompok tani Ria Bersinar, menurut Haposan sudah sangat bagus dan memuaskan. Pasalnya, lahan Kentang miliknya hanya seluas satu hektar dengan hasil 18 ton.
Haposan mengatakan, kentang yang dipanen berusia 100 hari setelah tanam yang bekerja sama dengan PT Parna Raya, akan dijual kepada penampung harga tertinggi.
Haposan juga mengutarakan, setelah FE di buka di Humbahas, para petani di lokasi FE sangat terbantu perekonomiannya, dimana penghasilan petani meningkat pesat setelah bertani di FE.
“Oh jelas meningkat (penghasilan), awalnya penghasilan kami sekitar 1 juta perbulan kotor, itu pun tergantung harga dipasar, kalau sekarang saya pribadi sudah mengantongi penghasilan 8-9 juta perbulan,” ungkap Haposan.
Haposan juga mengingatkan, agar semua pihak yang mengatakan pertanian mereka di FE gagal, agar menyebarkan berita yang berimbang. Dimana menurutnya, pihak-pihak yang menyebut FE gagal hanya melihat yang gagal tanpa melihat keberhasilan petani yang lain.
“Jadi kalau ada yang bilang gagal, itu sangat bertentangan dengan yang kami rasakan, kalau menyebarkan berita jangan hanya yang gagalnya di sebarkan, lihat juga yang berhasil seperti kami ini, sudah banyak dari kami yang berhasil sampai membeli mobil baru dari hasil pertanian di FE ini,” kata Haposan.
Di lokasi panen, Manejer Lapangan PT Parna Raya, Harapan Simbolon didampingi Kepala Agronom PT Parna Raya, Sakinah Lumban Gaol mengatakan, bahwa perusahaannya membantu modal petani di FE sebesar 140 juta rupiah per hektarnya.
“Kita murni untuk membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional, jadi kita bekerjasama pada petani dengan membantu mereka semuanya, mulai dari Benih, pupuk sampai upah pekerja kita anggarkan semuanya 140 juta rupiah per hektarnya,” kata Harapan.
Harapan menerangkan, setelah dilakukan random sampling, menghasilkan 0.75 kilogram kentang per batang, dengan jumlah populasi sebanyak 24 ribu batang.
“Untuk pastinya kita belum timbang, tapi kita melakukan random sampling, kita dapatkan hasil 0.75 kilogram kentang perbatang dengan jumlah populasi 24 ribu batang kentang, dari sampling itu kita dapatkan hasil 18 ton, untuk pastinya mungkin lebih dari situ,” terangnya.
Harapan juga menjelaskan, harga rata-rata yang diperoleh dari hasil panen kentang dengan kualitas super berkisar 11-12 ribu per kilogramnya, untuk kualitas lokal 6-7 ribu rupiah, sedangkan untuk kualitas rendang 3-4 ribu per kilogramnya.
Namun kata Harapan, kualitas lokal akan di olah untuk menjadi benih sehingga tidak lagi membeli dari luar daerah dengan harga yang tinggi.
“Kalau hasil panennya, kita cari harga penampung tertinggi, nanti kita kurangi dengan modal, program kita juga akan menjadikan humbahas ini menjadi tempat penangkaran benih, kita akan olah kentang kualitas lokal itu menjadi benih, sehingga tidak lagi membeli dari luar dengan harga tinggi,” jelas Harapan.
Terakhir, Harapan Simbolon mengungkapkan, pihaknya dari PT Parna Raya telah menjalin kerjasama dengan 3 kelompok tani FE dengan luasan lahan 11.5 hektar lahan.
Sebanyak 11.5 hektar lahan tersebut dibagi menurut varietas pertanian yang digarap, diantaranya pertanian Kubis seluas 1 hektar, jagung 5 hektar dan kentang 5.5 hektar.
“Kita menjalin kerjasama dengan 3 kelompok tani, ada Kelompok tani Ria Kerja, Ria Bersinar dan Kelompok Karejo, jadi luasan lahan mereka ada 11.5 hektar, untuk kubis 1 hektar, jagung 5 hektar dan kentang 5.5 hektar,”
(Samsudin Lbn Gaol)