Dairi, metro24sumut.com | Korban Penganiayaan, Reni Endang Tampubolon (35) warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu (Sinehu), Kabupaten Dairi didampingi Kuasa Hukum, Leo Hendra Syahputra SH kembali mendatangi Polres Dairi untuk meminta penyidik segera menangkap para pelaku penganiayaan, Kamis (24/8/2023).
Leo Hendra Syahputra mengatakan penganiyaan yang menimpa kliennya terjadi pada 5 Agustus 2023, dan esoknya tanggal 6 Agustus 2023 dilaporkan ke Polres Dairi.
“Jadi, hari ini kami mendatangi Sat Reskrim Reskrim Polres untuk menanyakan perkembangan kasus penganiyaan yang dilaporkan klien kami,” kata Leo.
Leo berharap kasus penganiyaan tersebut bisa segera ditangani dan terduga pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami juga meminta penyidik bisa melakukan penindakan hukum dengan benar dalam perkara ini,” ujarnya.
Sementara itu korban penganiyaan, Reni Endang Tampubolon kepada media menceritakan kalau dirinya menjadi korban penganiyaan yang dilakukan ibu dan anaknya yang masih bertetangga dengannya
“Kedua pelaku itu adalah, RS dan IKS. Saya dianiaya dengan cara di jambak dan di tendang di bagian perut,” ucap Reni.
Disebutkannya, kejadian yang dialaminya bermula saat anaknya, berinisial NP (12) mengeluh sakit pada bagian punggung usai berkelahi dengan YS (12), anak tetangganya di luar sekolah pada 5 Agustus 2023.
“Saya pun kemudian mendatangi kakaknya YS bernama IKS untuk menasihati adiknya agar tidak main tunjang kepada anaknya,” ucap Reni.
Namun, Reni malah mendapat makian dan perlakuan kurang baik dari IKS serta mendapat penganiayaan.
“Rambut saya dijambak dari belakang dan punggung saya ditendang oleh Intan,” ungkap Reni.
Karena takut, Reni pun langsung bergegas pulang ke rumahnya sambil menangis menahan rasa sakit.
“Tak berapa lama, IKS pun mendatangi saya lagi, dan kembali melakukan penganiyaan dengan menunjang bagian perut dan menjambak rambut saya,” ujar Reni.
Keributan itu kemudian mengundang warga sekitar, dan oleh warga keduanya pun dilerai dan memisahkan keduanya agar tidak ribut.
Akan tetapi, RS (ibu IKS) juga mendatangi lokasi dan turut melakukan penganiayaan dengan cara menunjang perut bagian kiri, Reni sampai terjatuh.
“RS menunjang perut sebelah kiri saya, dan saya masih mendapatkan tunjangan lagi dari Intan yang mengakibatkan saya terhuyung dan terjatuh,” tutur Reni.
Atas kejadian itu malam harinya, Reni pun merasakan sakit pada bagian perut dan punggung akibat penganiyaan tersebut.
Kemudian bersama suaminya, Reni pergi ke RSUD Sidikalang untuk mendapatkan perawatan medis.
“Dada saya sempat terasa sesak dan bernapas sampai harus menggunakan masker oksigen. Sampai sekarang ini masih sesak nafas saya,” bebernya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Meetson Sitepu saat dikonfirmasi melalui WhatsApp nya terkait tindak lanjut laporan korban, mengatakan akan menanyakan kepada penyidik.
“Ntar saya tanya dulu salam penyidiknya,” jawab Meetson. (LG-M24Su)